Selasa, 04 Juni 2013

Jawaban penuh empati kepada anak

Contoh ibu yang tidak mendengarkan anak dengan empati :
Anak   : ”pensil merahku diambil orang, ma” (suara pelan, wajah menekuk kebawah)
Ibu      : ”Ah, bukannya kamu hilangkan?” (ibu nggak merasakan kalau anak lagi kesal)
Anak   : ”Nggak kok, waktu aku ke toilet masih ada di atas meja” (suara meninggi)
Ibu      : ” Lagian kamu, sih naruhnya sembarangan” (ibu langsung menilai anak ceroboh)
Anak   : diam saja.. (wajahnya cemberut, nafasnya berat)
Ibu      : ”Barang-barangmu diambil orang melulu. Sudah berapa kali, coba? Mama sering bilang,’coba simpan barang-barangmu di laci meja. Kamu sih nggak pernah perhatikan!” (ibu mulai menasehati anak dan sedikit mengomeli anak)
Anak   : ”Ah, mama rese! ” (wajahnya memerah, alis naik ke atas, nada suara tinggi)
Ibu      : ” Lho kok kamu malah marah sich !” (ibu terpancing untuk memarahi anak)
Contoh ibu yang mendengarkan anak dengan empati :
Anak   : ”pensil merahku diambil orang, ma” à perasaan anak pasti lagi kesel
Ibu      : ”oh kamu lagi kesal ya..” (sambil menatap mata anak)
Anak   : ”Padahal sebelum ke toilet, aku letakkan pensilnya di atas meja. Eh ada yang ngambil dech” (memperhatikan wajah dan bahasa tubuh anak yang lagi kesel)
Ibu      : ” hmmm kecewa banget ya kalo barang kita diambil orang..”
Anak   : ”sudah tiga kali pensilku diambil orang”
Ibu      : ”waduh..”
Anak   : ”aku tahu, mulai sekarang pensilku mau kusimpan di dalam laci meja”
Ibu      : ”nah, gitu dong kak” (sambil tersenyum)
Rasulullah berkata, “Siapa yang memiliki anak, hendaklah ia bermain bersamanya dan menjadi sepertinya. Siapa yang mengembirakan hati anaknya, maka ia bagaikan memerdekakan hamba sahaya. Siapa yang bergurau (bercanda) untuk menyenangkan hati anaknya, maka ia bagaikan menangis karena takut kepada Allah ‘Azza wa Jalla” (HR Abu Daud dan At Tirmidzi)

Sajian Bros cantik (Bunga)


Sajian Bros yang cantik ini sangat cocok untuk ukhti2 yang canti2 dan solehah,,
Di Komen ya Ukhti......
:)